Selayarnews.com – Perdana Menteri Inggris David Cameron baru saja mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri pada Oktober mendatang setelah hasil referendum menunjukkan mayoritas warga Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
“Saya pikir tak tepat bagi saya untuk berusaha menjadi kapten yang menahkodai negara kita ke tujuan berikutnya,” kata PM Cameron di luar kediaman resminya di Downing Street, London, pada Jumat (24/06).
Cameron, yang memimpin kampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa, mengatakan pilihan rakyat Inggris harus dihargai.
Dikatakannya, para pemilih membuat keputusan jelas dan negara memerlukan pemimpin baru.
“Rakyat Inggris telah membuat keputusan jelas untuk menempuh jalan lain dan oleh karenanya, saya pikir negara ini memerlukan kepemimpinan baru untuk memandunya ke arah ini.”
Cameron berkata ia akan tetap duduk sebagai perdana menteri dalam beberapa pekan mendatang untuk menjamin stabilitas, tetapi perdana menteri baru akan mengambil alih tugas perundingan langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Rakyat Inggris memberikan suara dalam referendum yang digelar pada Kamis (23/06) untuk menentukan apakah negara itu tetap bergabung dengan Uni Eropa atau keluar dari organisasi itu.
Penghitungan akhir menunjukkan 52% pemilih memutuskan untuk keluar sedangkan 48% menginginkan Inggris tetap berada di dalam Uni Eropa.