Selayarnews-Pembangunan kampus Institut Teknologi, Sains, dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar yang dimulai pada 25 April 2025 menjadi tonggak penting lahirnya ikon baru di Bumi Tanadoang.
Bukan sekadar gedung perkuliahan, kampus yang berlokasi di Desa Kalepadang, Kecamatan Bontoharu ini dirancang dengan pendekatan arsitektur modern yang selaras dengan lingkungan alam khas kepulauan.
Desain kampus ITSBM menjadi pusat perhatian dalam acara peletakan batu pertama, dengan visualisasi arsitekturnya yang ditayangkan secara langsung di hadapan para tokoh Muhammadiyah dan pejabat pemerintahan.
Mengusung konsep eco-campus, desain kampus ITSBM Selayar dirancang untuk menyatu dengan bentang alam pesisir dan menghadirkan ruang-ruang edukatif yang fungsional sekaligus estetik.
Bangunan utamanya tampil megah namun sederhana, memadukan elemen kontemporer dengan kearifan lokal. Area utama kampus akan menampilkan struktur bangunan berbentuk horizontal dan terbuka, dengan sirkulasi udara alami yang memungkinkan penggunaan energi secara efisien tanpa ketergantungan penuh pada pendingin buatan.
Salah satu sorotan dalam desain adalah hadirnya ruang terbuka hijau yang tersebar di antara bangunan-bangunan utama. Tidak hanya berfungsi sebagai penyejuk visual dan iklim mikro, ruang ini juga akan dijadikan sebagai ruang interaksi akademik terbuka.
Selain itu, direncanakan pula jalur pedestrian rindang dan akses ramah difabel, memastikan seluruh lingkungan kampus dapat diakses dengan inklusif dan nyaman oleh semua kalangan.
Kampus ini juga akan dilengkapi dengan laboratorium terpadu berteknologi tinggi yang dibangun dalam satu kompleks terintegrasi, memudahkan kolaborasi lintas disiplin ilmu. Selain itu, akan ada pusat inovasi dan kewirausahaan, ruang inkubasi UMKM, perpustakaan modern berbasis digital, dan smart classroom yang mendukung metode pembelajaran hybrid.
Fasad bangunan menggunakan material yang tahan terhadap cuaca pesisir serta didesain dengan sistem atap miring untuk menampung air hujan sebagai bagian dari pengelolaan air berkelanjutan.
Menariknya, kawasan kampus juga akan dilengkapi zona agro-edukatif dan kebun percobaan yang terintegrasi dengan kurikulum, memungkinkan mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga langsung berinteraksi dengan sumber daya lokal.
Tak ketinggalan, taman-taman tematik yang mengusung nilai-nilai keislaman dan kultural Selayar turut dirancang sebagai bagian dari identitas kampus, sekaligus ruang spiritualitas dan refleksi mahasiswa.
Kampus ITSBM Selayar berdiri megah di tengah hamparan alam hijau yang luas, memperlihatkan perpaduan arsitektur modern dengan sentuhan lingkungan tropis yang natural.
Di bagian depan, tampak sebuah gedung utama bergaya minimalis-modern berwarna cerah, dilengkapi area parkir yang rapi dengan jalur pedestrian yang diapit deretan pohon rindang. Sebuah papan nama bertuliskan “Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM)” menyambut setiap pengunjung dengan elegan.
Di area dalam, kampus ini didesain membentuk tata ruang yang teratur: beberapa gedung akademik berdiri sejajar membentuk klaster-klaster pembelajaran yang saling terhubung melalui jalan setapak yang lebar dan ditanami pepohonan. Di sisi lain, lapangan hijau yang luas dan dipagari tanaman hias membentang, menjadi pusat aktivitas olahraga dan kegiatan luar ruang mahasiswa.
Sebuah bangunan ikonik berbentuk auditorium atau gedung serbaguna berdiri sendiri, dikelilingi taman-taman kecil dan ruang terbuka hijau. Area kampus dirancang ramah pejalan kaki, dengan konsep green campus yang mengintegrasikan ruang hijau di setiap sudut. Jalanan di dalam kampus lebar dan tertata, menciptakan kesan luas dan nyaman.
Di bagian belakang, tampak hutan kota yang dibiarkan alami, seolah menjadi penyangga ekosistem sekaligus mempertegas identitas ITSBM sebagai kampus yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.
Dengan pendekatan desain yang memperhatikan keberlanjutan, efisiensi, dan kearifan lokal, kampus ITSBM Selayar diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan unggulan, tetapi juga simbol kemajuan dan harmoni antara manusia dan alam di wilayah kepulauan.
Desain ini menjadikan kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang hidup yang inspiratif, terbuka, dan ramah lingkungan.
(Red)