• Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Inside Selayarnews.com
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Sabtu, Juni 21, 2025
Selayarnews.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Beranda
  • Pariwisata
    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Meriahkan HUT RI ke-79 Pemdes Barugaia Bareng Warga, Gelar Lomba Mancing Mania

    Meriahkan HUT RI ke-79 Pemdes Barugaia Bareng Warga, Gelar Lomba Mancing Mania

  • Hukum
  • KPPN Benteng
    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Gelar Beritasatu Economic Outlook 2025, Strategi Hadapi Tantangan Kompleksitas Ekonomi

    Gelar Beritasatu Economic Outlook 2025, Strategi Hadapi Tantangan Kompleksitas Ekonomi

  • Lainnya
  • Peristiwa
  • Beranda
  • Pariwisata
    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Meriahkan HUT RI ke-79 Pemdes Barugaia Bareng Warga, Gelar Lomba Mancing Mania

    Meriahkan HUT RI ke-79 Pemdes Barugaia Bareng Warga, Gelar Lomba Mancing Mania

  • Hukum
  • KPPN Benteng
    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Gelar Beritasatu Economic Outlook 2025, Strategi Hadapi Tantangan Kompleksitas Ekonomi

    Gelar Beritasatu Economic Outlook 2025, Strategi Hadapi Tantangan Kompleksitas Ekonomi

  • Lainnya
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Selayar News
No Result
View All Result
Home OPINI

Revolusi Mental & Ecological Approach  Untuk Sebuah Peradaban Baru

by admin
11/02/2017
0
Hasanuddin Rahman

READ ALSO

Budaya Cari-Cari Muka (CCM) Dalam Birokrasi Yang Menggerogoti Kinerja Pemerintahan

Kartu Kredit Pemerintah sebagai Solusi dalam Mendukung Belanja Pemerintah yang Berkualitas

Hasanuddin Rahman

Ketua IKA BOMA Kab. Kepulauan Selayar

“Sekiranya kita masih bersikap netral terhadap nilai-nilai yang dianggap mendesak untuk dirubah, kebiasan negatif kemudian menjadi bagian dari kehidupan kita maka hal tersebut merupakan suatu akumulasi dari bukti-bukti yang menunjukkan penurunan mental dalam masyarakat secara luas”

Revolusi mental diperkenalkan oleh presiden RI pertama, Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1957. Revolusi mental kembali mengemuka dan menjadi lebih popular pada masa pemilihan presiden wakil presiden RI periode 2014-2019. Dalam pelaksanaannya, gerakan nasional ini pada prinsipnya mengusung agenda pembentukan karakter positif dari seluruh rakyat Indonesia. Penetapan program gerakan nasional revolusi mental (GNRM) sebagai gerakan nasional memberikan kontribusi yang positif terhadap poin-poin tujuan pengembangan karakter bangsa yang lebih spesifik dan terfokus.  Selama ini pendidikan diarahkan kepada tujuan untuk perubahan tiga domain (cognitive atau kecerdasan, affective atau perilaku dan psychomotor atau keterampilan) namun dalam tataran nilai yang lebih real belum banyak yang memberikan outline nilai yang menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.

Program revolusi mental yang dicanangkan sebagai gerakan nasional muncul dengan mengusung tiga nilai startegis; integritas, etos kerja dan gotong royong. KEMENKO PMK kemudian menjabarkan beberapa sub nilai di dalamnya; integritas mengusung sub nilai kewargaan dan sikap dapat dipercaya, etos kerja mengusung nilai profesionalisme dan sikap mandiri, sementara  gotong royong mengusung nlai gotong royong itu sendiri dan sikap saling menghargai. Tiga nilai ini bisa menjadi target value yang ideal dalam kegiatan pembelajaran secara umum tidak terkecuali pembelajaran pada ranah pendidikan formal, informal termasuk dalam ranah pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Selayaknya kita semua sebagai bagian dari komponen pembentuk negara mendukung penuh pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental ini. UU No 20 tahun 2003 Pasal 3 sendiri mengamanatkan kepada kita semua akan tujuan pendidikan nasional yang didalamnya terkandung nilai –nilai dan pengamalan program ini. Mendidik jangan dianggap sebagai tanggung jawab KEMENKO PMK dan kementrian yang ada dibawa koordinasinya, tapi penerapan yang paling ideal sejatinya seluruh komponen pembentuk negara merasa bertanggung jawab dan menunjukkan sikap mental positif yang kemudian terwujud melalui dukungan action yang real dalam pencapaian nilai-nilai revolusi mental ini dalam berbagai aktifitas keseharian kita.

Sayangnya dari beberapa orang yang saya temui kemudian saya coba mengkonfirmasi sejauh mana apa yang dipahami tentang revolusi mental (masih dalam tataran konsep), kebanyakan jawaban mereka belum menyentuh substansi yang penulis tanyakan, “revolusi mental itu program presiden dan wakil presiden” jawabnya. Pertanyaan masih pada tataran teoritis tapi kita masih merasa sulit untuk menjawabnya padahal semua komponen masyarakat idelanya tau agar bisa terlibat di dalamnya karena hal yang sangat sulit untuk merubah “peradaban” jika jalan menuju kesana hanya diupayakan oleh segelintir pihak yang diberikan amanah oleh jabatan dan profesi.

Sekiranya masyarakat sebagai bagian terbesar pembentuk negara senantiasa menanamkan nilai-nilai GNRM ini dalam kehidupan, maka percepatan pembentukan “peradaban baru” sangat mungkin bisa terwujud. Sayangnya “gaung” program yang dicanangkan menjadi program nasional ini sepertinya perlahan tapi pasti semakin meredup dan mungkin saja hilang. Sejatinya, program jangka panjang yang memiliki tujuan mulia untuk menuju peradaban yang lebih positif mendapat dukungan semua pihak bukan cuma pemerintah, tapi seluruh lapisan masyarakat. Sekali lagi, gerakan nasional revolusi mental ini adalah sebuah gerakan “membentuk peradaban baru” yang mana mustahil tercapai jika mayoritas dari kita enggan melibatkan diri didalamnya.

Model pendidikan dengan pendekatan ekologi (ecological approach) yang melibatkan semua komponen pembentuk negara (masyarakat) mungkin menjadi sebuah opsi yang ideal untuk membentuk peradaban baru dengan masyarakat yang bermental positif (memiliki integritas, etos kerja dan semangat gotong royong) di dalamnya karena memang pendidikan  sebagai alternatif yang sangat terstruktur dan terorganisir serta massif untuk membangun generasi yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa yang marak terjadi akhir-akhir ini.  Proses pengkajian yang dilakukan pemerintah sebelum kemudian melahirkan gagasan GNRM tentunya tidak main-main. Tiga nilai yang digariskan dalam GNRM tersebut sangat penting untuk bisa ditanamkan dalam diri segenap rakyat Indonesia. Penetapan ketiga nilai tersebut bisa menjadi sebuah indikator akan desakan penanaman nilai-nilai revolusi mental dalam kehidupan seluruh masyarakat Indonesia mengingat banyakanya permasalahan yang terjadi di negara ini, mulai dari pejabat yang memperkaya diri sendiri, pelanggaran HAM, perilaku yang tidak mau antri, buang sampah sembarangan dan tidak peduli terhadap hak orang lain.

Thomas Lickona (1991) penulsi buku “Educating for Character” berpendapat bahwa sekiranya kita semua masih bersikap netral terhadap nilai-nilai yang dianggap mendesak untuk dirubah dan kebiasan negatif kemudian menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, maka hal tersebut merupakan suatu akumulasi dari bukti-bukti yang menunjukkan penurunan mental dalam masyarakat secara luas.

Dari beberapa tulisan yang saya telusuri, tidak sedikit yang mengungkapkan rasa pesismis terhadap pelaksanaan GNRM ini terlebih lagi terhadap penilaian hasil dari gerakan ini. Sabpri Aryanto merilis sebuah tulisan di Kompasiana (27/05/2015) dengan judul “Revolusi Mental Untuk Peradaban”. Dia menguraikan bahwa revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Perubahan bisa terjadi dengan atau tanpa direncanakan tentunya dengan durasi waktu yag realtif berbeda serta hasil yang berbeda pula. Revolusi bertujuan menyingkirkan orde sosial yang sudah ada berikut struktur kekusaan yang mendukungnya. Mendasari poin diatas yang tentunya masih perlu disandingkan dengan pendapat lain, secara kontekstual penulis melihat ada pesimisme dalam pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental ini.

Penulis meyakini bahwa dengan melibatkan semua komponen dalam pelaksanaan GNRM ini maka dengan sendirinya akan terwujud sebuah pendekatan ekologi “Ecological Aproach” dimana berbagai komponen pembentuk negara ikut andil di dalamnya. Betapa tidak, revolusi mental yang mengusung tujuan “membangun peradaban baru” harus berbenturan dengan kompleksitas variable dalam penyelenggaran negara; politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Kesemua aspek itu yang seringkali tidak bisa saling berkompromi dan bersinergi ketika harus disandingkan untuk mengusung sebuah tujuan “Membangun Peradaban” dan penanaman tiga nilai utama; Integritas yang didalamnya ada perilaku tidak memberi dan menerima suap, etos kerja yang didalamnya ada sikap tepat waktu, kejujuran dan cinta produk Indonesia serta gotong royong dengan nilai anti kekerasan di dalamnya.

Oleh karena kita semua sebagai bagaian dari ecology perlu, mendesak dan penting untuk memahami kemudian menjalankan program revolusi mental. Harapannya dengan pencanangan GNRM akan segera terbangun etos kerja masyarakat yang berintegritas, mau bekerja keras, cerdas serta melaksanakan berbagai kegiatan dengan penuh keihklasan dan gotogn royong. Mengingat value dalam GNRM ini bukan suatu nilai yang instant dan singkat untuk ditanamkan, perlu keterlibatan semua pihak, pembiasaan, keterlibatan budaya, serta pengalaman sistem nilai dalam berbagai aspek kehidupan. Proses pendidikan dalam berbagai tempat membuat etos warga negara ini menubuh atau dapat menjadi tindakan sehari-hari. Artinya, membentuk nilai GNRM bukanlah hanya pembicaraan pada tataran teori-teori yang bersifat abstrak, tetapi bagaimana membuat teori-teori tersebut memengaruhi tindakan sehari-hari. Penanaman nilai revolusi mental idealnya diarahkan menuju transformasi nilai yang mengajarkan keutamaan dan pada pengetahuan praktis. GNRM diharapkan membuat kejujuran dan keutaamaan yang lain dalam nilai-nilai revolusi mental bisa memberikan rekomendasi batin ketika kita berhadapan dengan situasi konkret.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp

Terkait

ShareTweetShare

Related Posts

Budaya Cari-Cari Muka (CCM) Dalam Birokrasi Yang Menggerogoti Kinerja Pemerintahan
OPINI

Budaya Cari-Cari Muka (CCM) Dalam Birokrasi Yang Menggerogoti Kinerja Pemerintahan

07/04/2025
Kartu Kredit Pemerintah sebagai Solusi dalam Mendukung Belanja Pemerintah yang Berkualitas
OPINI

Kartu Kredit Pemerintah sebagai Solusi dalam Mendukung Belanja Pemerintah yang Berkualitas

19/12/2024
Jangan kembali tiap 5 tahun sekali, Belajarlah Jadi Oposisi
NEWS

Jangan kembali tiap 5 tahun sekali, Belajarlah Jadi Oposisi

08/12/2024
PERAN PERENCANAAN KAS UNTUK KUALITAS PENYERAPAN ANGGARAN SATKER YANG LEBIH BAIK
OPINI

PERAN PERENCANAAN KAS UNTUK KUALITAS PENYERAPAN ANGGARAN SATKER YANG LEBIH BAIK

18/09/2024
I HAVE A DREAM
OPINI

I HAVE A DREAM

02/07/2024
Di Ujung  Masa, Oleh Andi Mahmud
Budaya

Di Ujung Masa, Oleh Andi Mahmud

03/06/2024

BERITA POPULER

Suasana Penuh Haru, Warnai Kedatangan Keluarga Besar  Rapsel Ali dari Selayar

Suasana Penuh Haru, Warnai Kedatangan Keluarga Besar Rapsel Ali dari Selayar

09/04/2023
Polemik Paskibra Bertugas Dalam Keadaan Lapar, Unit Tipikor Polres Selayar Akan Lakukan Penyelidikan

Polemik Paskibra Bertugas Dalam Keadaan Lapar, Unit Tipikor Polres Selayar Akan Lakukan Penyelidikan

21/08/2023
Kisruh Paskibra, Bupati Basli Ali Nonjobkan Tiga Pejabat Penanggung Jawab

Kisruh Paskibra, Bupati Basli Ali Nonjobkan Tiga Pejabat Penanggung Jawab

24/08/2023
Teridentifikasi, Mayat yang Ditemukan di Barugaia Selayar dijemput Keluarga

Teridentifikasi, Mayat yang Ditemukan di Barugaia Selayar dijemput Keluarga

22/11/2022
Breaking News, Legislator Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia

Breaking News, Legislator Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia

08/09/2020

PILIHAN EDITOR

KPU Tetapkan 5 Dapil di Selayar Untuk Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten 2024

KPU Tetapkan 5 Dapil di Selayar Untuk Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten 2024

07/02/2023
Bukan Hanya di Makassar, Meme Hasil Survei pilkada Palsu Juga Ada Di Selayar

Bukan Hanya di Makassar, Meme Hasil Survei pilkada Palsu Juga Ada Di Selayar

18/09/2020
Ketua DPC Masata Apresiasi Adanya Pelayanan Ferry Ke Lintasan Taman Nasional Takabonerate

Ketua DPC Masata Apresiasi Adanya Pelayanan Ferry Ke Lintasan Taman Nasional Takabonerate

08/09/2021
Jangan Takut Vaksin Booster, Berikut Manfaatnya Kata dr. Husaini

Jangan Takut Vaksin Booster, Berikut Manfaatnya Kata dr. Husaini

23/03/2022

Recent Posts

  • Ada 90% Kawasan Industri dalam Tata Ruang Belum Dimanfaatkan, Dirjen Tata Ruang: Peluang Investasi Sangat Besar
  • Pengadilan Negeri Lakukan Wasmat di Rutan Selayar, Pastikan Putusan Pengadilan Berjalan Baik
  • Respons Cepat Andi Nuryadin, Bhabinkamtibmas Desa Tanete Yang Antar Langsung Warganya ke Puskesmas Karena Asma
  • Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Selayar Bagikan 300 Paket Sembako kepada Masyarakat

Kategori

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Kriminalitas
  • Nasional
  • NEWS
  • OPINI
  • Pemerintah Desa
  • Pemkab Selayar
  • Pendidikan
  • Polisi Kita
  • Politik
  • Suara Parlemen
  • Techno
  • Wisata

Tentang Kami

Selayarnews.com

Media Selayarnews.com dibawah naungan PT.DIPA MEDIA NUSANTARA senantiasa memberikan berita berita teraktual, terpercaya dan berimbang sebagai salah satu referensi berita Tanadoang

Follow us

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Inside Selayarnews.com

Copyright @ 2016 Selayarnews, All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pariwisata
  • Hukum
  • KPPN Benteng
  • Lainnya
  • Peristiwa

Copyright @ 2016 Selayarnews, All right reserved