Selayarnews – Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan Ke XVII Sinjai dan Bulukumba Tahun 2022, resmi ditutup pada Closing Ceremony yang dilangsungkan di Stadion Mini Kabupaten Bulukumba, Minggu, (30/10).
Kontingen Kepulauan Selayar berhasil mengunci Perolehan Medali pada Posisi 7 (Tujuh) Klasemen dari 24 Kab/Kota se Sulsel yang menjadi Peserta event Olahraga 4 tahunan ini. Berdasarkan Situs resmi Porprov Kontingen Kepulauan Selayar berada di Peringkat ke 7 dengan mengantongi 63 perolehan Medali, yaitu 18 Emas, 22 Perak dan 19 Perunggu.
Atas capaian ini Ketua KONI Kepulauan Selayar Jonni Hidayah menyampaikan Apresiasi atas kerja keras Para Atlet, Official dan Pengurus Cabor.
” Terima kasih tentu kami sampaikan kepada Para Atlet dan Official Cabor yang telah berjuang keras. Permohonan maaf karena kita hanya mampu di urutan ke 7, saya selaku Ketua KONI bertanggung-jawab atas hasil tersebut dan siap mundur bilamana ada pihak yang tidak puas, karena saya menyaksikan langsung kalau para Atlet kita sudah maksimal berjuang” kata Jonni Hidayah.
Atas nama KONI Kepulauan Selayar, pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah dan Masyarakat Kepulauan Selayar terhadap Kontingen Kepulauan Selayar.
” Saya juga sampaikan terima kasih Kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar atas dukungan yang diberikan, begitupun doa dan dukungan Masyarakat Kepulauan Selayar. Juga kepada Pemerintah dan Warga di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba atas segala bantuannya kepada Kontingen Kepulauan Selayar” tambah Jonni Hidayah.
Meskipun dalam pelaksanaan Porprov XVII kali ini terdapat beberapa insiden. Namun KONI Kepulauan Selayar bersyukur karena para Atlet dan Official dapat menyikapi dengan dewasa dan tetap bersikap sportif.
Dari catatan redaksi terdapat beberapa Insiden yang terjadi selama gelaran Porprov, yang merugikan Kontingen Kepulauan Selayar, antara lain Penganiayaan 8 orang Atlet Cabor Dayung Selayar sehari sebelum sesi final dilaksanakan, Pelarangan Penggunaan Perahu Naga milik Atlet Dayung yang sudah sesuai dengan standar PON, dan Pembatalan Medali Emas yang diraih Pecatur Azra Aswar pada kelas Catur Standar Junior oleh KONI Sulsel, karena perubahan batasan Usia dari 23 Tahun menjadi 19 Tahun secara sepihak.
” Untuk masalah Insiden Penganiayaan Atlet, Kami sudah melapor ke Polres Sinjai dan sudah ada yang ditangkap, masalah Peralatan Dayung sebelumnya kami juga melakukan protes resmi ke Panitia, begitu pun masalah Catur Percasi selayar sudah mengajukan banding ke Panitia. Semua kami tempuh sesuai prosedur, ini menunjukkan kedewasaan dam sportifitas tinggi yang kami pegang di Kontingen Kepulauan Selayar” kata Jonni Hidayah.
Lebih lanjut ia berharap, agar pasca Porprov semangat para Atlet dan Official tetap dijaga agar kedepan dapat lebih berprestasi.
” Tetap semangat, tetap berlatih, insya Allah kedepan kita akan lebih berprestasi lagi dan mengharumkan nama Kabupaten Kepulauan Selayar, baik regional maupun Nasional” tutupnya. (Red)