Selayarnews– Warga Bitombang akan menggelar sebuah kegiatan Festival Kebudayaan Kampung, bertajuk Assiring Bitombang yang akan digelar pada Sabtu 18 Juni 2022 mendatang. Kegiatan ini akan dimulai Pukul 15.00 Wita sore, hingga pkl 17.30 Wita.
Konsep kegiatan Assiring Bitombang, menawarkan sebuah wacana awal agenda festival kebudayaan kampung program Bontobangun Culture Festival 2022.
Lurah Bontobangun Akhmad Ansar, S.T., M.M. mengungkapkan, bahwa pihaknya akan berupaya mengolah seluruh sumber daya kebudayaan dari masyarakat yang hampir punah.
” Kita mendorong tumbuhnya kelestarian adat istiadat, panggung seni dari refleksi aktifitas keseharian petani, pasar kuliner khas kampung, serta memanfaatkan bangunan rumah tradisional dan mengolah tata ruang kampung menjadi panggung ekspresi kreatifitas masyarakat” kata Akhmad Ansar.
Konseptor kegiatan budaya Misbach Daeng Bilok, salah seorang seniman selayar yang sudah melanglang buana, mengungkapkan bahwa Assiring Bitombang merupakan kegiatan seni yang menarasikan satu periode masa lampau, menggelar alur acara untuk kita diantarkan pada suasana silam kampung Bitombang.
“Mengemas sajian acara festival yang menampilkan permainan tradisional “Ngalu-ngalu” kincir angin bersuara, Nyanyian “Kelong Bontobangun”, Parade “Geok-geok Pakoko”, Tarian Pakarena Bontobangun dan Pamudayya ri Bitombang”, Serta musik “Tunrung Katto”. Yang semuanya diperankan oleh masyarakat lingkungan Bitombang”, Jelas Misbach.
Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan komunitas penggiat tari, musik, film, wisata dan budaya, sanggar-sanggar seni dan seniman individu dari Kepulauan Selayar, Solo, Makassar, Bulukumba untuk menjadi bagian dalam kegiatan tersebut secara partisipatif.

Misbach mengungkapkan, Festival ini dilakukan sebagai upaya dirinya untuk tetap berkontribusi pada pelestarian tradisi budaya, untuk tetap terjaga khususnya bagi masyarakat Bitombang.
“Festival ini selain sebagai hiburan juga diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata, pesan filosofis, berupa konsep kegotongroyongan, kebersamaan dan spirit kehidupan sosial masyarakat” harapnya.
Untuk diketahui, Misbah Daeng Bilok adalah salah satu Seniman Nasional asal Kepulauan Selayar yang telah banyak melakukan pendampingan festival budaya, riset dan penelitian.
Karya musiknya berangkat dari kekayaan warisan budaya Selayar. Seperti instalasi musik juku-juku yang pernah dibawa ke jepang dan banyak karya lainnya yang menasional bahkan mendunia.
(As)