Selayarnews.com – Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin Makassar menyelenggarakan Bajo Conference bertajuk “International Science Conference Of Sea Gypsy Bajo Dynamic : Culture and Identity di Hotel M Regency Makassar, 8 Mei 2017. Prof. Dr. Akbar Tahir dalam laporan panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman yang telah mendukung penyelenggaraan Bajo Conference.
Hadir mewakili Deputi Bidang SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman, Drs. Kosmas Harefa, M.Si (Asisten Deputi) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman menaruh perhatian serius terhadap Suku Bajo karena menyangkut kepentingan nasional.
“Suku Bajo seringkali melintasi batas negara, baik Suku Bajo Indonesia, Malaysia maupun Filipina, olehnya itu negara harus hadir untuk memperjelas status kewarganegaraan Suku Bajo dan perlunya komitmen negara yang memiliki penduduk Suku Bajo agar membuat kebijakan terkait Suku Bajo yang beraktifitas di perairan batas negara”, terangnya.
Acara Bajo Conference dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kemitraan Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M (K)., M.MedEd mewakili Rektor Universitas Hasanuddin. “Kami akan menindaklanjuti Konferensi ini dengan membuat Pusat Studi Bajo di Universitas Hasanuddin”. Bajo Conference mengundang 7 (Tujuh) orang pemateri dan 2 (Dua) orang moderator.
Materi disampaikan secara panel. Materi panel pertama dipandu oleh Prof. Dr. Yusran Nur Indar, M.Phil dengan pemateri : Prof. Dr. Phillipe Grange (Universite de La Rochelle), Prof. Nagatsu Kazufumi, Ph.D (Toyo University), Dr. Munsi Lampe, MA (Universitas Hasanuddin). Materi panel kedua dipandu oleh Dr. Agussalim Burhanuddin, SIP, MIRAP dengan pemateri : Prof. Dr. Moses Usman (Universitas Hasanuddin), Dr. Abdul Manan (Universitas Hasanuddin), Dr. Tasrifin Tahara (Universitas Hasanuddin), dan Dr. Chandra Nuraini (Universite de La Rochelle).
Tokoh-tokoh Bajo dari Sabah Malaysia juga menghadiri Bajo Conference. Hadir mewakili Suku Bajo Kepulauan Selayar, Muh. Yakub, S.I.Kom (Direktur Eksekutif Same Sulaya Indonesia/Inisiator Festival Bajo Kepulauan Selayar). Muh. Yakub, S.I.Kom diberi kesempatan bicara dalam Bajo Conference, “Kami Suku Bajo Kepulauan Selayar bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar rencananya akan melaksanakan Festival Bajo Kepulauan Selayar pada bulan November tahun 2017. Kegiatan itu kami anggap penting untuk menghidupkan kembali kearifan lokal budaya Suku Bajo yang erat kaitannya dengan konservasi lingkungan laut dan juga untuk menjadikan budaya Suku Bajo sebagai obyek pariwisata bahari. Apalagi keberadaan Suku Bajo Kepulauan Selayar di Kawasan Taka Bonerate yang merupakan aset dunia”, terangnya.
“Terkait Festival Bajo Kepulauan Selayar direspon baik oleh Datuk Mohamad Said Haji Hinayat (Vice President United Sabah Bajau Organization), beliau berkomitmen untuk membantu menyukseskan Festival Bajo Kepulauan Selayar bahkan beliau mengharapkan kegiatan itu menjadi kegiatan bertaraf internasional. Prof. Dr. Phillipe Grange dan Dr. Chandra Nuraini (Orang Bajo Perancis) menyatakan siap menjadi pemateri Seminar Internasional sebagai bagian dari rangkaian Festival Bajo”,tambah Yakub. “Prof. Nagatsu Kazufumi juga telah menyatakan siap untuk menjadi pemateri, beliau juga meminta saya menjadi pendamping untuk melakukan penelitian Suku Bajo dan Lontara Bilang di Appatanah Kepulauan Selayar, Wakatobi Kendari, dan Sepekan Jawa Timur. Saya juga mengkomunikasikan ke jaringan Bajo Internasional terkait Orang Kepulauan Selayar yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Jaringan Bajo Internasional berjanji akan mengupayakan untuk membantu”, tutupnya.
(Rilis : Yakub Same)