Selayarnews.com – Menindak lanjuti pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang ingin mengembalikan kejayaan Jeruk khas Selayar, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar menjelaskan akan melakukan pengembangan dibeberapa Kecamatan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Muzakkir Muin mengatakan bahwa petani masih antusias untuk melakukan penanaman Jeruk Keprok yang merupakan khas Selayar ini.
“yang jelas lokasi yang akan dikembangkan itu adalah Kecamatan Bontomatene, Bontomanai, Buki dan Bontosikuyu,” ungkapnya kepada Selayarnews saat ditemui di ruangannya, Senin (24/2).
Rencana Tahun ini bantuan bibit Jeruk juga akan diberikan sebanyak 30.000 pohon untuk 4 Kecamatan sesuai dengan kebutuhan calon petani dan calon lahan yang tersedia. Jadi sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar akan melakukan investigasi untuk melihat mana calon petani dan mana calon lahannya.
“kalau jarak tanamnya 6×6 untuk 100 Hektare (Ha) itu 300 pohon per-Hektare jadi kalau 100 Ha itu berarti 30.000 pohon dan kita upayakan paling sedikit hamparannya 5 Ha/kelompok,” jelasnya.
Bantuan Bibit Jeruk dicanangkan akan turun di akhir Tahun 2020 setelah semua hasil investigasi dirampungkan.
“karena petani itu harus menanam diawal-awal musim penghujan,” lanjutnya.
Berbicara tentang Jeruk, Muzakkir Muin menjelaskan bahwa itu (Jeruk) bukanlah tanaman abadi yang sekali ditanam harus tumbuh terus, Jeruk itu harus sering menanam.
“jadi kalau sudah usia produksi maksimal, kita menanam lagi untuk berlanjut terus karena kalau tanaman pertama yang kita mau harap mungkin susah dilain sisi juga tanaman ini (jeruk) itu peka dengan penyakit,” ujarnya.
Di Kabupaten Kepulauan Selayar sendiri, berdasarkan rekapitulasi data Tahun 2019 untuk Komoditi buah-buahan jenis Jeruk Keprok memiliki Luas Tanam 1.830,52 Ha, Luas Panen 475,51 Ha, Produksi 3.219,80 Ton, Produksivitas 67,71 Kw/Ha dan Potensi Areal Tanam sebanyak 1.930,93 Ha.
MUH. HATIM AL ASSHAMM